Lukisan di dinding goa Lascaux, Perancis (15000-10000 SM) |
Lukisan-lukisan
dinding di gua-gua Eropa dari masa prasejarah menunjukkan keragaman makhluk
yang luas. Termasuk sekelompok kuda-kuda liar, kawanan rusa kutub dan lembu,
kucing liar, burung, dan mammoth. Binatang-binatang ini digambarkan tengah
dalam aksi, berlari di sepanjang dinding gua ketika dikejar oleh
manusia-manusia pemburu. Lukisan-lukisan dramatis ini dibuat di dalam gua yang
gelap, lembab dan dingin. Seniman-seniman Zaman Es juga membuat patung dan
model figur dari tanah liat. Mereka mengukir dinding gua dan memahat tanduk-tanduk
dan gading mammoth menjadi bentuk-bentuk binatang.
Lukisan pemburu dan gajah, Cederberg, Afrika Selatan |
Lukisan-lukisan
dan pahatan sering kali dikubur begitu dalam di lubang-lubang bawah tanah
sehingga banyak di antaranya tidak ditemukan sampai tahun 1900s. Tidak
diketahui alasan kenapa lukisan-lukisan ini disembunyikan seperti ini.
Faktanya, tidak ada yang tahu pasti sama sekali kenapa gambar-gambar ini
dibuat. Beberapa ahli mengatakan kemungkinan adanya alasan bersifat kepercayaan
dibuatnya lukisan-lukisan ini. Mungkin pernah digunakan dalam upacara-upacara
magis untuk membantu para pemburu dan menunjang kesuburan. Kadang kala, ada
beberapa guratan berbeda pada satu tempat yang sama, satu gambar dibuat di atas
gambar lainnya. Ini membuat beberapa lukisan dan ukiran gua sangat sulit untuk
dilihat. Para ahli telah menghabiskan banyak waktu menggambar ulang di kertas
mereka untuk memperjelasnya. Bagi seniman-seniman prasejarah, proses melukis
tampaknya lebih penting ketimbang hasil jadinya. Mungkin saja, proses melukis
dan mengukir tersebut termasuk dalam upacara kepercayaan.
Gua Tewet, Kalimantan Timur, Indonesia |
Pelukis Zaman
Es menggunakan kapur untuk warna putih, batu bara untuk warna hitam, oker untuk
warna kuning, dan oksida besi untuk warna merah. Kadang kala digunakan juga
mineral-mineral yang di panaskan untuk memperoleh warna-warna lain. Zat-zat
warna dicampur dengan air dan dilukis menggunakan bantalan berbulu, kuas bulu
binatang, atau cukup dengan jari.
Teknik lain
yang digunakan adalah dengan menyemburkan cat dari mulut untuk menciptakan efek
percikan. Mereka menggunakan lampu minyak untuk menerangi gua dan kadang
membangun kerangka dari kayu untuk meraih tempat yang lebih tinggi. Dengan
teknik sederhana ini, seniman Zaman Es menghasilkan gambar-gambar dengan
kompleksitas yang mengejutkan bagi komunitas yang masih sangat sederhana.
Oleh : Iqbal Gamala
Lukisan Zaman Es by Iqbal Gamala is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported License.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar