Bercocok tanam
membuat sebagian orang menjadi kaya, makmur dan sukses. Mereka bisa
memperdagangkan kelebihan pangan untuk barang-barang mewah. Tak lama, ini
menjadi pola hidup bagi kebanyakan petani, dan kota-kota perdagangan mulai bermunculan
di Fertile Crescent dan di Anatolia (Turki). Sebagian besar kota-kota ini telah
punah sejak lama. Ketika sekumpulan bangunan-bangunan dari bata lumpur
mengalami kerusakan, mereka diruntuhkan. Orang-orang membangun rumah-rumah baru
di atas pondasi-pondasi lama ini. Ini terjadi berulang-ulang selama ratusan
tahun, menyebabkan lahan kota naik secara bertahap. Ketika sebuah kota
ditinggalkan, reruntuhannya membentuk anak bukit. Di Suriah dan Palestina anak
bukit semacam ini disebut
tell. Di
Turki dikenal dengan nama
huyuk.
|
Catal Huyuk, Turki |
Salah satu anak
bukit sejenis ini yang terkenal adalah Catal Huyuk di Turki tengah. Ketika para
arkeologis menggali bukit ini, mereka menemukan bekas kota yang ditinggali oleh
para pedagang yang hidup di antara tahun 7000 dan 6000 SM. Areal pedesaan di
sekitar kota adalah lahan pertanian yang subur. Peninggalan-peninggalan yang
hangus dari sisa-sisa kota menunjukkan bahwa orang-orang menanam gandum, jelai,
kacang-kacangan dan sayuran.
|
Gambaran bangunan rumah di Catal Huyuk |
Orang-orang di
Catal Huyuk kemungkinan memperdagangkan makanan dan material untuk membuat
peralatan. Salah satu material yang digemari adalah batu obsid. Arkeologis
menemukan serangkaian alat-alat dan senjata yang berbeda terbuat dari batu api
dan obsid di situs ini.
Rumah-rumah di
Catal Huyuk terbuat dari bata lumpur. Mereka berbentuk persegi atau persegi
panjang dan dibangun berdekatan. Hal yang menakjubkan dari kota ini adalah
tidak terdapatnya jalan-jalan. Orang-orang memasuki rumah mereka melalui
atap-atap yang rata, menuruni tangga kayu menuju ke lantai bawah.
Mempertahankan tempat seperti ini adalah perkara mudah.
Banyak
rumah-rumah memiliki paling tidak satu ruangan terpisah untuk upacara
keagamaan. Ruangan ini, atau sebut saja kuil, didekorasi dengan kepala kerbau
yang terbuat dari plaster dan dicocokkan dengan tanduk kerbau asli. Banyak
patung-patung berwujud perempuan, dan arkeolog menemukan lebih dari 50 patung kecil perempuan hamil, memberikan
kesan mereka menyembah ibu dewi.
|
Patung Ibu Dewi, Catal Huyuk |
Sebagai tambahan,
kuil ini terdapat semacam platform yang digunakan sebagai altar dalam beberapa
upacara. Ketika penduduk Catal Huyuk meninggal, tubuh mereka dibiarkan di udara
terbuka, di mana daging-daging mereka dimakan oleh burung bangkai. Kemudian
sanak keluarga mereka membawa kembali tulang-tulang mereka ke kota dan
menguburnya di bawah altar tersebut.
Oleh : Iqbal Gamala
Awal Perdagangan by Iqbal Gamala is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported License.
Jadi inget pelajaran sejarah waktu smp dulu,,,jaman vasco da gamma..
BalasHapushahaha... belajar sejarah itu baik
BalasHapus