Categories

Suka menulis? Baru mencoba untuk menulis?
Kembangkan keahlian menulismu dan kirimkan ke iqbal_gamala@yahoo.com . Syaratnya simpel, harus karyamu sendiri. Setelah disunting dan dinyatakan layak tampil, karyamu akan dipost di blog ini dan diberikan Hak Cipta atas namamu (Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported License).

Love to write? or just getting started to write?
Improve your writing skill and send your work to iqbal_gamala@yahoo.com . It has to be your own sweat and blood, no copy paste! Once edited and declared eligible, your work will be posted on this blog, and licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported License)


Iqbal Gamala


Jumat, 04 Mei 2012

Awal Perdagangan


Tell Mozan, Suriah
(Archaeological Institue of America)
Bercocok tanam membuat sebagian orang menjadi kaya, makmur dan sukses. Mereka bisa memperdagangkan kelebihan pangan untuk barang-barang mewah. Tak lama, ini menjadi pola hidup bagi kebanyakan petani, dan kota-kota perdagangan mulai bermunculan di Fertile Crescent dan di Anatolia (Turki). Sebagian besar kota-kota ini telah punah sejak lama. Ketika sekumpulan bangunan-bangunan dari bata lumpur mengalami kerusakan, mereka diruntuhkan. Orang-orang membangun rumah-rumah baru di atas pondasi-pondasi lama ini. Ini terjadi berulang-ulang selama ratusan tahun, menyebabkan lahan kota naik secara bertahap. Ketika sebuah kota ditinggalkan, reruntuhannya membentuk anak bukit. Di Suriah dan Palestina anak bukit semacam ini disebut tell. Di Turki dikenal dengan nama huyuk.

Catal Huyuk, Turki
Salah satu anak bukit sejenis ini yang terkenal adalah Catal Huyuk di Turki tengah. Ketika para arkeologis menggali bukit ini, mereka menemukan bekas kota yang ditinggali oleh para pedagang yang hidup di antara tahun 7000 dan 6000 SM. Areal pedesaan di sekitar kota adalah lahan pertanian yang subur. Peninggalan-peninggalan yang hangus dari sisa-sisa kota menunjukkan bahwa orang-orang menanam gandum, jelai, kacang-kacangan dan sayuran.
Gambaran bangunan rumah di Catal Huyuk
Orang-orang di Catal Huyuk kemungkinan memperdagangkan makanan dan material untuk membuat peralatan. Salah satu material yang digemari adalah batu obsid. Arkeologis menemukan serangkaian alat-alat dan senjata yang berbeda terbuat dari batu api dan obsid di situs ini.
Rumah-rumah di Catal Huyuk terbuat dari bata lumpur. Mereka berbentuk persegi atau persegi panjang dan dibangun berdekatan. Hal yang menakjubkan dari kota ini adalah tidak terdapatnya jalan-jalan. Orang-orang memasuki rumah mereka melalui atap-atap yang rata, menuruni tangga kayu menuju ke lantai bawah. Mempertahankan tempat seperti ini adalah perkara mudah.
Banyak rumah-rumah memiliki paling tidak satu ruangan terpisah untuk upacara keagamaan. Ruangan ini, atau sebut saja kuil, didekorasi dengan kepala kerbau yang terbuat dari plaster dan dicocokkan dengan tanduk kerbau asli. Banyak patung-patung berwujud perempuan, dan arkeolog menemukan lebih dari  50 patung kecil perempuan hamil, memberikan kesan mereka menyembah ibu dewi.

Patung Ibu Dewi, Catal Huyuk
Sebagai tambahan, kuil ini terdapat semacam platform yang digunakan sebagai altar dalam beberapa upacara. Ketika penduduk Catal Huyuk meninggal, tubuh mereka dibiarkan di udara terbuka, di mana daging-daging mereka dimakan oleh burung bangkai. Kemudian sanak keluarga mereka membawa kembali tulang-tulang mereka ke kota dan menguburnya di bawah altar tersebut.







Oleh : Iqbal Gamala


Creative Commons License
Awal Perdagangan by Iqbal Gamala is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported License.

2 komentar:

  1. Jadi inget pelajaran sejarah waktu smp dulu,,,jaman vasco da gamma..

    BalasHapus
  2. hahaha... belajar sejarah itu baik

    BalasHapus